RSS

Senin, 09 November 2015

MEKANISME TERJADINYA IKTERUS

Mekanisme terjadinya ikterus




Konjugasi bilirubin
Bilirubin adalah produk sisa pemecahan hem yang sebagian besar ditemukan dalam sel darah merah (SDM). SDM yang sudah tua, imatur, atau malformasi dibuang dari sirkulasi dan dipecah di dalam sistem retikuloendotelial (hati, limpa, dan makrofag), dan hemoglobin dipecah menjadi produk sisa hem, globin dan zat besi.
-                 Hem dikonversi menjadi biliverdin dan kemudian menjadi bilirubin tak terkonjugasi.
-                 Globin dipecah menjadi asam amino, yang digunakan kembali oleh tubuh untuk membuat protein.
-                 Zat besi disimpan ditubuh atau digunakan untuk SDM yang baru.
Dua bentuk utama bilirubin yang ditemukan di tubuh :
-                 Bilirubin tak terkonjugasi (indirect) larut dalam lemak dan tidak dapat dieksresi secara mudah, baik dalam empedu ataupun urine.
-                  Bilirubin terkojugasi (direct) dibuat larut dalam air di hati dan dapat dieksresikan, baik melalui feses ataupun urine.
Tiga tahapan yang terlihat dalam proses konjugasi bilirubin :
a.       Transport bilirubin
Bilirubin tak terkonjugasi ditranspor dalam plasma ke hati berikatan dengan albumin protein plasma. Jika tidak melekat di albumin, bilirubin tak terkonjugasi dapat di simpan di lemak ekstravaskuler dan jaringan saraf tubuh. Pencemaran kulit (ikterus) dan otak merupakan dua tempat yang paling umum. Kerusakan otak sebagai akibat pencemaran bilirubin dan toksisitas dikenal sebagai kernikterus.
b.      Konjugasi
Sesampainya di hati, bilirubin dilepaskan dari albumin dan ditranspor oleh protein pembawa Y dan Z di intraseluler menuju reticulum endoplasmic halus hati. Di sini, bilirubin dikombinasi dengan glukosa dan asam glukuronat dan konjugasi terjadi jika ada oksigen. Uridin difisfoglukuronil transferase (UDP-GT, atau glukuronil transferase) adalah enzim utama yang terlihat dalam konjugasi bilirubin. Bilirubin terkonjugasi sekarang larut dalam air dan siap untuk ekskresi.
c.       Ekskresi
Bilirubin terkonjugasi diekskresi melalui sistem biliaris ke dalam usus halus, tempat bilirubin ini dikatabolisasikan oleh bakteria usus normal untuk membentuk urobilinogen, kemudian dioksidasi menjadi urobilin berwarna jingga. Sebagian besar bilirubin terkonjugasi diekskresi dalam feses, tetapi sejumlah kecil diekskresi dalam urin.
Penyebab ikterus:
1.      Peningkatan pemecahan sel darah merah
2.      Penurunan kemampuan mengikat-albumin
3.      Defisiensi enzim
4.      Peningkatan reabsorbsi enterohepatik.1
Metabolisme Bilirubin
Meningkatnya kadar bilirubin dapat disebabkan produksi yang berlebihan. Sebagian besar bilirubin berasal dari destruksi eritrosit yang menua. Pada neonatus 75% bilirubin berasal dari mekanisme ini. Satu gram Hb dapat menghasilkan 35 mg bilirubin indirek.
Pembentukan bilirubin diawali dengan ptoses oksidasi yang menghailkan biliverdin. Setelah mengalami reduksi biliverdin menjadi bilirubin bebas, yaitu zat larut lemak dan sulit larut dalam air. Bilirubin ini mempunyai sifat lipolitik seperti sulit di ekskresi dan mudah melewati membran biologik seperti sawar otak. Di dalam plasma bilirubin bebas tersebut terikat/bersenyawa dengan albumin dan dibawa ke hepar. Dalm hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam hepatosit. Di dalam sel bilirubin akan terikat dan bersenyawa dengan ligandin (protein Y), protein Z dan glutation S-transferase membawa bilirubin ke retikulum endoplasma halus hati. Di dalm sel hepar berkat adanya enzim glukorinil transferase, terjadi proses konjugasi bilirubin yang menghasilkan bilirubin direk, yaitu bilirubin yang larut dalam air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal. Sebagian besar bilirubin yang terkonjugasi diekskresi melalui duktus hepatikus ke dalam saluran pencernaan. Selanjutnya menjadi urobilinogen dan keluar bersama feses sebagai sterkobilin. Di dalam usus terjadi proses absorpsi enterohepatik, yaitu sebagian kecil bilirubin direk dihidrolisis menjadi bilirubin indirek dan direabsorbsi kembali oleh mukosa usus.
Peningkatan kadar bilirubin pada hari-hari pertama kehidupan, dapat terjadi pada sebagian besar neonatus. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar eritrosit neonatus dan umur eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari).2
Waktu hilangnya ikterus fisiologis
         Ikterus fisiologis pada Bayi Cukup Bulan
        Memuncak pada 3 sampai 5 hari
        Menurun setelah 7 hari
         Ikterus fisiologis pada Bayi Kurang Bulan (Prematur)
Memerlukan lebih banyak waktu untuk menghilang – sampai dengan 2 minggu.3,4
Sumber:
1.      Myles. Buku Ajar Bidan. Edisi 14. Jakarta: EGC.2009.
2.      Surasmi Asrining, Siti Handayani, Heni Nur Kusuma. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC. 2003.
3.      Sukadi Abdurachman, Ali Usman, Syarief Hidayat Effendi. Perinatologi. Bandung: FKUP/RSHS. 2002.
4.      Verney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku Ajar Asuhan Kebidnan. Edisi IV. Jakarta: EGC; 2008.



0 komentar:

Posting Komentar